Beberapa dekade terakhir ini, seiring dengan kecenderungan masyarakat Indonesia untuk kembali ke alam, back to nature, Pengobatan Herbal kembali menemukan momentum. Pengobatan Herbaldi nilai memiliki keunggulan, di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Pengobatan herbal nyaris tidak memiliki efek samping.
Apabila di gunakan dalam dosis normal, obat-obata herbal tidak menimbulkan efek samping. Sebab, obat herbal terbuat daro bahan-bahan organik kompleks dan bereaksi secara alami sebagaimana makanan biasa. Hal ini berbeda dengan obat-obatan yang terbuat dari reaksi kimia yang bersifat anorganik. Di mana reaksi kimia tersebut berlangsung dalam rentan waktu panjang menimbulkan efek samping langsung maupun tidak langsung, atau terakumulasi.
2. Pengobatan herbal sangat efektif.
Pengobatan Herbalmemiliki tingkat kefektivitas yang tinggi di bandingkan dengan obat kimia. Bahkan tidak jarang di temukan kasus penyakit yang sulit di obati secara medis, bisa di sembuhkan dengan obat herbal, kendati proses yang membutuhkan waktu cukup lama untuk penyembuhannya.
3. Pengobatan herbal mudah di dapat dan harganya bersahabat.
Obat Herbal cenderung lebih murah biayanya di bandingkan dengan obat yang terbuat dari bahan kimia. Selisih biaya tersebut muncul dari proses pembuatannya. Obat kimia memerlukan teknologi tinggi dan maha untuk meproduksiny, sehingga akumulasi biaya penelitian yangmembuat harga obat kimia semakin tinggi.
4. Pengobatan herbal bebas toksin.
Proses biologis pada tubuh kita menghasilkan toksin, yakni sisa-sisa makanan yang tidak bisa di cerna seluruhnya oleh sistem penceranaan. Zat kimia adalah toksin bagi tubuh. Hal tersebut di sebabkan karena zat kimia memiliki rantai reaksi yang sangat panjang dan tidak selesei di cerna dalam waktu dsatu-dua hari, bahkan bertahun-tahun. Karena tidak bisa di cerna, zat tersebut tidak hilang ata di buang dalam proses pencernaan, tetapi menumpuk di dalam tubuh. Akumulasi toksin itulah yang memicu penyakit-penyakit baru dalam jangka panjang.
5. Pengobatan herbal bisa di produksi sendiri.
Obat Herbal bisa di produksi sendiri dengan menggunakan teknik yang sederhana tanpa khawatir menimbulkandampak-dampak yang kurang baik. Prosesnya tidak memerlukan peralatan dan teknologi canggih sebagaimana pada obat-obatan yang di buat dari bahan kimia yang harus memerlukan teknologi canggih dan peneltiaanya.
6. Pengobatan herbal menyembuhkan penyakit dari akarnya.
Umumnya, obat herbal tidak spesifika untuk mengobati penyakit tertentu. Di satu sisi lain ini adlaah kelemahan, namun bisa menjadi keleihan tersendiri bagi sistem pengobatan herbal. Efek obat herbal yang besifat holistik (menyeluruh) memberi efek penyembuhan paripurna hingga ke akar-akarnya penyebab penyakit. Obat herbal tidak berfokus ke pada penghilangan gejala penyakit, tetapi pada peningkatan sistem kekebalan tubuh agar bisa melawan segala jenis penyakit.
1. Pengobatan herbal nyaris tidak memiliki efek samping.
Apabila di gunakan dalam dosis normal, obat-obata herbal tidak menimbulkan efek samping. Sebab, obat herbal terbuat daro bahan-bahan organik kompleks dan bereaksi secara alami sebagaimana makanan biasa. Hal ini berbeda dengan obat-obatan yang terbuat dari reaksi kimia yang bersifat anorganik. Di mana reaksi kimia tersebut berlangsung dalam rentan waktu panjang menimbulkan efek samping langsung maupun tidak langsung, atau terakumulasi.
2. Pengobatan herbal sangat efektif.
Pengobatan Herbalmemiliki tingkat kefektivitas yang tinggi di bandingkan dengan obat kimia. Bahkan tidak jarang di temukan kasus penyakit yang sulit di obati secara medis, bisa di sembuhkan dengan obat herbal, kendati proses yang membutuhkan waktu cukup lama untuk penyembuhannya.
3. Pengobatan herbal mudah di dapat dan harganya bersahabat.
Obat Herbal cenderung lebih murah biayanya di bandingkan dengan obat yang terbuat dari bahan kimia. Selisih biaya tersebut muncul dari proses pembuatannya. Obat kimia memerlukan teknologi tinggi dan maha untuk meproduksiny, sehingga akumulasi biaya penelitian yangmembuat harga obat kimia semakin tinggi.
4. Pengobatan herbal bebas toksin.
Proses biologis pada tubuh kita menghasilkan toksin, yakni sisa-sisa makanan yang tidak bisa di cerna seluruhnya oleh sistem penceranaan. Zat kimia adalah toksin bagi tubuh. Hal tersebut di sebabkan karena zat kimia memiliki rantai reaksi yang sangat panjang dan tidak selesei di cerna dalam waktu dsatu-dua hari, bahkan bertahun-tahun. Karena tidak bisa di cerna, zat tersebut tidak hilang ata di buang dalam proses pencernaan, tetapi menumpuk di dalam tubuh. Akumulasi toksin itulah yang memicu penyakit-penyakit baru dalam jangka panjang.
5. Pengobatan herbal bisa di produksi sendiri.
Obat Herbal bisa di produksi sendiri dengan menggunakan teknik yang sederhana tanpa khawatir menimbulkandampak-dampak yang kurang baik. Prosesnya tidak memerlukan peralatan dan teknologi canggih sebagaimana pada obat-obatan yang di buat dari bahan kimia yang harus memerlukan teknologi canggih dan peneltiaanya.
6. Pengobatan herbal menyembuhkan penyakit dari akarnya.
Umumnya, obat herbal tidak spesifika untuk mengobati penyakit tertentu. Di satu sisi lain ini adlaah kelemahan, namun bisa menjadi keleihan tersendiri bagi sistem pengobatan herbal. Efek obat herbal yang besifat holistik (menyeluruh) memberi efek penyembuhan paripurna hingga ke akar-akarnya penyebab penyakit. Obat herbal tidak berfokus ke pada penghilangan gejala penyakit, tetapi pada peningkatan sistem kekebalan tubuh agar bisa melawan segala jenis penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar